Senin, 12 Mei 2014

Teruntuk Magangers Penikmat BUSWAY...

Saya awali dengan...

Saya bukan penikmat transportasi kebanggaan Jakarta ini. Iya, soalnya saya lebih menikmati perjalanan dengan motor, lebih menegangkan saat nyelip kanan kiri, bahkan kadang ngerem mendadak, lebih memacu adrenalin.

Iya, benar, yang akan saya bahas adalah TRANSJAKARTA, yang sebenarnya apa yang dibanggakan saya juga kurang tau. Busnya banyak yang rusak, jadwalnya sering kacau, petugasnya kebanyakan jutek. Eh, tapi mungkin sekarang ada yang bisa dibanggakan. Jalurnya (busway) lumayan steril gara-gara ada 2 orang yang berpanas-panasan selalu berdiri di setiap masuk jalur buat ngalihin pengendara motor atau mobil yang mau masuk jalur. Pekerjaan ini lebih masuk surga daripada nilang di pintu keluar Jalur (*mikir*).

Yang saya bahas, bukan transjakarta-nya. Kalau itu buruk ya sudahlah biarkan, yang penting bagaimana kalian, magangers yang sangat saya hormati bisa memanfaatkan dengan baik.
Saya ingin menyampaikan beberapa hal yang menurut saya penting (menurut saya loh ya, nggak tau menurut kalian).



Saya punya pemahaman :
“Peraturan sebenarnya dibuat untuk kenyamanan dan kemanan bagi orang yang mematuhi peraturan itu sendiri.”
Jadi seharusnya tidak ada paksaan untuk mematuhi peraturan. Seharusnya orang tersebut memiliki kesadaran untuk kepentingan dirinya sendiri.
Terutama beberapa peraturan berikut ini.

1.       Nyebrang di jembatan

Iya, ini penting (pakai banget). Berbahaya kalau langsung nyebrang di jalan rayanya.
Peraturan ini bukan untuk busnya, bukan untuk urusan sterilnya jalur, tapi untuk keamanan yang nyebrang itu sendiri.
Bahaya, sekali lagi bahaya, walaupun si penyebrang emang jago nyebrang kayak punya spider sense nya spiderman jadi dia tau kalau ada bus lagi dekat, tetap saja bahaya, karena saya yakin dia belum punya jaring kayak spiderman, jadi nggak bisa cepat ngelesnya. Eh, apa sih ini.
Pokoknya bahaya.

Soalnya kalau ada kecelakaan, yang cidera, saya bisa pastikan, bukan busnya tapi orangnya.

Belum pernah saya baca berita kayak begini,
“Sebuah bus terpental keluar jalur ketika menabrak satu orang penyebrang jalur busway, beruntung orang tersebut tidak lecet sedikitpun”.
Kalaupun ada berita begitu, mungkin yang salah yang nulis berita. Hehe.

Seringnya saya baca berita,
“2 orang tewas ditabrak bus ketika ingin menyebrang di jalur bus”.

Sebenarnya apa pertimbangannya lebih memilih nyebrang langsung di jalur itu.
Lebih cepat? Berapa menit perbandingannya? 10 menit. Kalau misalnya ketabrak, resiko pemulihannya bisa 10 bulan, bahkan bisa lebih.
Lebih nggak capek? Gimana perbandingannya? Capekan mana sama masa pemulihan sambil menahan sakit, kalau ditabrak.
Lebih murah? Nggak juga sih, kan belum bayar. Hehe

Sudah lah, saya harap kalian mengerti, ini untuk kalian sendiri.
Ini bukan tentang saya. Soalnya saya nggak pernah masuk jalur, jadinya saya nggak pernah terganggu dengan adanya orang yang lagi nyebrang di jalur busway.

2.       Peraturan cewek di depan, cowok di belakang.

Nah ini penting banget, iya lebih penting dari poin sebelumnya malah.
Peraturan ini diciptakan karena banyak nya kasus pelecehan kepada cewek oleh cowok, baik saat antri ataupun sudah di dalam bus. Ingat ya, pelakunya cowok, nah si cewek itu korban, sekali lagi korban (*perhatikan ini*).
Dengan adanya peraturan ini, cowok cewek kepisah posisinya di antrian atau di bus.

Semenjak ada peraturan ini belum pernah saya baca berita “seorang mahasiswi dilecehkan oleh seorang ibu ibu ketika sedang antri di dalam shelter.”
Kalau bapak bapak melecehkan anak cowok sih kayaknya masih mungkin. Hehe

Berarti apa? Ini untuk kalian para cewek, yang sebelumnya sering menjadi korban.

Ingat kata bang napi, kejahatan kadang bukan disebabkan karena niat pelaku, tapi karena ada kesempatan.
Bisa saja seorang cowok tanpa niat jahat, akhirnya nyolek cewek karena dia berdiri terlalu dekat dengan dirinya.
Iya, kesempatan. Si cowok senang, si cewek malang.

Sebenarnya apa sih kelebihannya dengan melanggar peraturan ini?

Buswaynya penuh dan pengen pulang cepet?
Hmmm..

Begini.
Girl, sekali lagi ini untuk kalian sendiri.
Yang dihargai dengan peraturan ini itu kalian sendiri.

Ya sudah lah kalau busway nya penuh, nunggu berikutnya.

Jangan sampai karena ingin pulang cepet, terjadi suatu kejadian yang sama-sama nggak kita inginkan.

KEHORMATANMU JAUH LEBIH BERHARGA DARIPADA WAKTUMU.

3.       Dahulukan yang keluar

Ya iyalah, bagaimana mau masuk kalau di dalam masih penuh.
Bukan, maksudnya ya yang tertib, nggak perlu dorong-dorong.
Ini penting, yang di depan bisa jatuh. Penting doang, sih nggak pakai banget.


Semua peraturan yang saya bahas ini bukan peraturan formal, semuanya peraturan informal.
Belum pernah saya mendengar ada yang dipenjara, disidang, kemudian dihukum mati atau dibuang ke nusakambangan gara-gara melanggar peraturan ini.

Ini semua dibuat untuk kenyamanan dan keamanan kalian sendiri.

Bukan juga untuk kepentingan saya sendiri saya nulis ini, karena sekali lagi saya bukan penikmat busway. Ini untuk kalian magangers yang saya hormati.

Silakan kalau ada yang tersinggung dengan tulisan saya. Mudah mudahan dengan tersinggung kalian sadar. Tidak apa membenci saya, yang penting kalian selamat, aman, dan nyaman.

Terakhir dan sekali lagi, ini untuk kalian sendiri.
J

0 komentar:

Posting Komentar