Rabu, 04 Januari 2012

Lift ----> Tangga alternatif

Postingan sebelumnya, aku membahas sekaligus ngasih sedikit saran buat teman-teman sekalian masalah Kantin kampus STIS, sekarang, aku masih akan membahas seputar kehidupan di STIS... Yup, masalah Lift STIS dan Tangga alternatif nya... Jadi ini khusus untuk gedung 2 ya...  :)

Tahun lalu, ingat g, ada kakak tingkat 4 (tahun lalu) berdiri di lantai 1 depan lift? Sebenarnya, tujuan mereka adalah mengoptimumkan penggunaan Lift kampus STIS kita.
Menurut Herry Surahman pada skripsinya yang berjudul KARAKTERISTIK ANTRIAN LIFT GEDUNG II SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BERDASARKAN TEORI ANTRIAN DENGAN PELAYANAN ROMBONGAN (Studi Kasus pada Semester Genap Tahun Akademik 2010-2011) mengatakan bahwa



  • Rata-rata waktu mahasiswa mengantri untuk masuk lift kanan dan kiri dari, yang tersingkat ke yang terlama berturut-turut, pada sesi 1 selama 1,777 menit, pada sesi 3 selama 3,342 menit, pada sesi 2  dan 4 selama 3,696 menit.
  • Rata-rata waktu pelayanan lift kanan dan kiri, dari yang tersingkat ke yang terlama berturut-turut, pada sesi 1 selama 1,695 menit, pada sesi 3 selama 2,788 menit, pada sesi 4 selama 2,988 menit, dan pada sesi 2 selama 3,034 menit.
  • Sehingga rata-rata jumlah waktu seorang mahasiswa dalam sistem antrian lift kanan dan kiri (mengantri masuk lift ditambah waktu lift dalam sekali pelayanan) berturut-turut dari yang tersingkat ke yang terlama, pada sesi 1 selama 3,471 menit, pada sesi 3 selama 6,131 menit, pada sesi 4 selama 6,730 menit, pada sesi 2 selama 6,730 menit. 

Beliau juga memberikan saran dalam skripsinya tersebut bahwa sebaiknya sesi 1 mahasiswa datang lebih awal 4 menit dari jam  masuk kuliah, sedangkan sesi 2, 3, dan 4 datang lebih awal 7 menit dari jam masuk kuliah. Dan untuk mahasiswa yang sudah selesai kuliah (bergerak turun) disarankan turun melalui tangga.


Terkait masalah itu ada hal yang kelihatannya nggak pas...
1. Di lantai 1 atau 5, saat antri lift, teman-teman memencet tombol untuk ke atas DAN ke bawah. So why?

    Saranku, baiknya, kalau mau naik ya pencet naik, kalau mau turun ya pencet turun...
    Mungkin ada tanggapan... Yang di lantai 1 mau naik bilang "Ntar bablas ke B1 !"
                                       Yang di lantai 5 mau turun bilang "Ntar bablas ke Lantai 6 !"
    dan ku jawab... "Ya memang begitu cara kerja Lift....   :)" So why?
    Keduluan yang di lantai B1?
    Keduluan yang di lantai 6?

Nah, udah tau gitu, "Yaudah, Tangga aja... " :)

2. Sebenarnya ini masih terkait yang di poin 1, yup....
Mau turun, udah tahu liftnya mau naik (karena ada tandanya), tapi tetep ngikut, akhirnya yang di atas g kebagian. Mau naik, udah tahu liftnya mau turun (karena ada tandanya), tapi tetep ngikut, akhirnya yang di bawah g kebagian. Tahu maksudku kan? Y, seperti itu lah...

Baiknya, kalau mau turun, ya nunggu lift bergerak turun. Kalau mau naik, ya nunggu lift bergerak naik...
Pernah kan ada dosen yang tanya, "Mau naik ya? Yaudah ntar saja, saya mau turun." Sungguh mulia beliau yang mengajarkan pada kita cara menggunakan lift dengan bijak.

Tapi yang jauh lebih baik, "Yaudah, Tangga aja..." :)

Pernah g, nunggu di lantai 6 (apalagi pas pintu tangga lantai 6 g bisa dibuka) tapi g dapet lift gara-gara keduluan sama yang ada di lantai 5. Kesel kan? Terjebak di lantai 6? 6 coy, paling atas..... Kesel kan? Coba bayangin kalau kalian seperti itu...

3. Naik lift, padahal cuma mau ke lantai 2 atau 3.
Emang sih, ini hak, tapi kasihan buat teman-teman yang lagi antri untuk ke lantai 5 dan 6 yang menurutku itu lantai aktif untuk perkuliahan.
Kesel kan, pas udah di dalem lift, ternyata ada yang turun di lantai 3, apalagi lantai 2, malah kesel kuadrat tuh...

Baiknya, "Yaudah, Tangga aja...." :)


Yang paling krusial itu, g memperhatikan "Over capacity" nya Lift, padahal sudah ada tandanya. Merah lagi. G ngeri tuh...
Baiknya, ya, tahu lah ya, kalau sudah keliatan banyak temen-temen dalam lift, g usah ngikut dulu, tunggu kloter berikutnya, toh jeda waktunya 3 menit. Ngeri tuh, yang di dalam susah napas, apalagi gerak. Yang lebih ngeri, lift putus, dan jatuh... *jangan sampai terjadi ya Allah...*

Kenapa? Takut telat? Ya sudah, "Tangga aja..." :)

Kampus sudah memfasilitasi kita dengan lift itu, walaupun cuma 2 dan kecil lagi, tapi jangan banyak nuntut, manfaatkan aja apa yang ada. Mungkin tingkah laku kita seperti itu menyebabkan lift kampus sering rusak atau macet, baik yang kanan atau kiri. Kita kan sering lihat tuh ada petugas yang lagi benerin lift. Aku pernah iseng-iseng mengamati, sekitar 1 bulan sekali salah satu lift rusak. Biaya benerin lift berapa ya??? Hm...........

Yang aku maksud lantai 5 dan 6 itu secara global ya, tanpa melihat mayoritas siapa pengguna lantai itu...
Inget ya, siapapun itu, aku g bermaksud untuk menyindir siapapun... :)

Aku bukannya sok tahu, atau sok benar, mungkin aku juga sering melakukan hal-hal di atas. Tapi aku berusaha menulis ini sebagai bahan renungan bersama. Jika telah sadar, lakukan dari sekarang dan diri sendiri, insya Allah bermanfaat.  :)

epilog:
Wah, antrian penuh coy.......... Tangga aja yok biar cepet....!!
"Ingat kata pembicara seminar Gaya Hidup Sehat!"     :)

Semua kata "Tangga" di sini maksudku "Tangga Alternatif" ya... bukan"Tangga Darurat"... hehe

0 komentar:

Posting Komentar