Senin, 12 Maret 2012

Besarkan Bersama !

Sampai sekarang, masih belum ada kesempatan lagi untuk open mic...
Pengennya sih, melangkah ke yang lebih besar, tapi sepertinya, dari 1 tidak bisa langsung loncat ke 8, harus melalui 2, 3, 4, dst...
Akhirnya, aku harus melalui tahapan yang sesuai tingkatan.

Untuk sekarang akan berusaha membesarkan StandUpCommunitySTIS dulu, dengan merutinkan open mic tiap minggu, dengan target tiap minggu ada yang mengajukan diri untuk open mic, tanpa harus aku minta (dan paksa) seperti sebelumnya...



Dengan tujuan utama StandUpNiteSTIS tiap 2 bulan sekali....

Indahnya...!!!

Sejak pertama kali itu, maksudnya, sejak stand up comedy mulai mendemam di STIS, banyak aku lihat dan dengar, saat teman-teman, ada pembicara yang sedikit melemparkan "joke", langsung dibilang SUC...
Contohnya, saat aku sedikit melemparkan joke sederhana yang membuat teman-teman tertawa, langsung aku dibilang lagi stand up...

Saya sedikit meluruskan,
Stand up comedy adalah genre komedi yang disampaikan oleh satu orang (monolog) berisi kritik sosial...
Mungkin ini yang menjadi fokus stand up comedy, kritik sosial yang disampaikan melalui komedi...

@ramonpapana pernah memberikan coment untuk seorang comic pada salah satu kesempatan, "Stand up comedy menghindari joke-joke umum yang sudah sering di dengar di masyarakat"...
Misalnya, Suatu saat ada seorang anak yang tenggelam dan tidak ada satu orang pun yang mau untuk menolong. Hingga sampai beberapa lama, ada seorang laki-laki yang nyebur ke air dan menolong si bocah. Setelah naik ke atas, orang tersebut marah-marah, bukan karena marah kepada orang di sekitar yang hanya berdiam diri melihat bocah tenggelam, tapi marah-marah mencari orang yang mendorong dia sehingga nyebur ke air...

Karena sejatinya stand up comedy adalah kritik sosial, maka ide dari materi yang disampaikan oleh comic berasal dari pengalaman sosial pribadi comic maupun dari pengamatan comic terhadap kehidupan sosial di sekitar nya...

Misalnya,
Biaya pacaran itu mahal, untuk minta maaf aja perlu banyak duit. Untuk ngajakin jalan dan makan, untuk beli bunga mawar, dan yang paling mahal untuk membayar polisi lalu lintas. Padahal polisinya cuma bilang, "Mawar maafin marwan ya..."

Nah, disinilah mengapa stand up comedy disebut dengan comedy yang cerdas, karena penonton tidak mudah menyerap maksud (sebagai kritik sosial) yang diampaikan comic, juga pengetahuan yang luas...
Contoh pemahaman maksud dari joke diatas adalah pacaran jangan terlalu mementingkan materi. *yang lain pikir sendiri ya* hehe...
Coba bayangkan, penonton g pernah melihat iklan ini, pasti g nyambung kan...? *kayak yang lagi baca ini...*

Pahami maksud yang disampaikan para comic, yang diterima masukkan dalam hati dan pikiran, yang tidak langsung buang jauh-jauh... Untuk memperbaiki kehidupan sosial kita... :)

0 komentar:

Posting Komentar